KPK Saudi grebek 11 pangeran dan 4 mentri yang terlibat korupsi
Hanya berselang beberapa jam setelah pembentukan komite anti korupsi Saudi dengan ketuanya Mohamed bin Salman, yang tak lain adalah putra mahkota Saudi, langsung membuat gebrakan yang menghebohkan dunia. ‘KPK Saudi’ tersebut menangkap 11 pangeran dan empat anggota kabinet.
Raja Salman mengumumkan reshuffle kabinet menyusul ditangkapnya 11 pangeran dan 4 menteri yang diduga terlibat korupsi. Setidaknya ada dua perubahan kunci dalam reshuffle tersebut.
Baca juga : Pembuat Meme Setya Novanto Dilaporkan ke Polisi ini 32 Akun Medsos yang Terseret
Dilansir dari detik.com, Minggu (5/11/2017), dua perubahan penting tersebut adalah digantinya Menteri Garda Nasional Miteb bin Abdullah oleh Pangeran Khaled bin Ayyaf, serta Menteri Ekonomi Adel Fakieh yang digantikan oleh Mohammed Al-Tuwaijri.
Panglima Angkatan Laut Abdullah Al-Sultan harus melepaskan posisinya dan digantikan oleh Fahad Al-Ghofaili.
Sebanyak 11 pangeran dan 4 menteri aktif ditangkap oleh Komite Anti-Korupsi Saudi yang baru saja dibentuk Raja. Komite tersebut dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Ada 17 nama yang diungkap oleh salah seorang pejabat Saudi. Berikut nama-namanya:
1. Pangeran Alwaleed bin Talal (chairman of Kingdom Holding 4280.SE)
2. Pangeran Miteb bin Abdullah (Menteri Garda Nasional)
3. Pangeran Turki bin Abdullah (mantan Gubernur Provinsi Riyadh)
4. Khalid al-Tuwaijri (mantan ketua Royal Court)
5. Adel Fakeih (Menteri Ekonomi dan Perencanaan)
6. Ibrahim al-Assaf (mantan Menteri Keuangan)
7. Abdullah al-Sultan (Komandan Angkatan Laut Saudi)
8. Bakr bin Laden (Chairman of Saudi Binladin Group)
9. Mohammad al-Tobaishi (mantan Kepala Protokol Royal Court).
10. Amr al-Dabbagh (mantan Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi) 11. Alwaleed al-Ibrahim (pemilik Jaringan Televisi MBC)
12. Khalid al-Mulheim (mantan Direktur Jendral Saudi Arabian Airlines)
13. Saoud al-Daweesh (mantan chief executive Saudi Telecom 7010.SE)
14. Pangeran Turki bin Nasser (mantan kepala Presidensi Meteorologi dan Lingkungan Hidup)
15. Pangeran Fahad bin Abdullah bin Mohammed al Saud (mantan Wakil Menteri Pertahanan)
16 Saleh Kamel (Pengusaha)
17. Mohammad al-Amoudi (pengusaha)
Penangkapan Alwaleed bin Talal diperkirakan akan mengejutkan bagi pihak Kerajaan maupun keuangan utama dunia. Pengumuman penangkapan tersebut pertama kali disampaikan melalui Al Arabiya, jaringan satelit yang penyiarannya disetujui secara resmi oleh pemerintah Saudi.
Baca juga : Nasib Karyawan Alexis Tak Jadi Nganggur, Sandiaga Berdayakan Pegawai Bekerja di Hotel Syariah
"(Tugas Komite Anti-Korupsi antara lain) mengidentifikasi pelanggaran, kejahatan, orang-orang dan entitas yang terlibat dalam kasus-kasus korupsi publik," ujar keputusan Kerajaan saat membentuk komite tersebut.
Komite diperintahkan untuk menyelidiki, mengeluarkan surat perintah penangkapan dan larangan bepergian, memesan pengungkapan keuangan dan pembekuan akun dan portofolio, melacak dana dan aset dan mencegah pengiriman uang atau transfer mereka oleh orang dan entitas.
"Panitia berhak melakukan tindakan pencegahan yang menurutnya sesuai, hingga dirujuk ke badan penyelidik atau badan peradilan," tulis keputusan tersebut.
Penangkapan dan 'sapu bersih' para pangeran termasuk konglomerat Alwaleed bin Talal dan pejabat-pejabat lain diduga sebagai langkah Putra Mahkota untuk menguatkan posisinya.
Baca juga : Miris, Pengusaha Kalimantan Bisa Bayar 500juta untuk Cewek Alexis, Tapi SDN di Kalimantan ini Hanya ada 2 Guru
Di usia yang masih muda, 32 tahun kala itu, Mohammed bin Salman tampak sudah begitu dominan di militer, hubungan asing, ekonomi, dan sosial. Hal tersebut menimbulkan sejumlah ketidakpuasan di kalangan kerajaan.